Kamis, 04 Maret 2010

Perilaku Anak Terhadap Game On-line Membawa Dampak Konsumtif

Internet memang dibutuhkan dalam dunia informasi, namun saat ini internet dijadikan konsumsi bagi anak-anak. Yang mereka cari bukan informasi melainkan game on-line. Beberapa game online yang cukup populer di antaranya Master of Fantasy Ragnarok, GetAmped R, Seal Online, dan RF Online. Sebutlah Ragnarok yang genre massive multiplayer online role playing game (MMORPG), Pangya yang bergenre fantasy sport, atau malah Gunbound yang masuk kategori turn based. Jenis genre macam itu yang kemudian mengotak-ngotakkan beberapa game sehingga mempunyai penggemarnya sendiri.

Sesungguhnya game mampu menghilangkan rasa penat dan menciptakan kecerdasan bagi pemainnya, dengan bermain game keasahan otak dituntut untuk memenangkan sesuatu entah mendapatkan point terbanyak atau menjadi “the winner” dalam sebuah permainan. Untuk game on-line kita harus mengaksesnya melalui Internet, akan tetapi internet masih jarang dimiliki oleh setiap rumah meski sekarang banyak provider yang menawarkan tarif murah berinternet.

Sekarang ini anak-anak Sekolah Dasar sudah tidak asing lagi mendengar kata internet. Bahkan hampir setiap hari saya temui mereka mengunjungi “warnet” untuk bermain game on-line. Kadang sampai lupa waktu jika asyik dengan gamenya sendiri

Menurut saya dalam hal ini tidak baik bagi anak-anak yang menjadikan game on-line sebagai barang konsumtif atau dengan kata lain dijadikan kebutuhan mereka setiap hari. Dampaknya akan buruk seperti: malas belajar dan ketagihan untuk bermain lagi dan lagi. Seseorang dapat menghabiskan waktu dan uangnya sekaligus untuk menikmati suatu permainan. Dampak negatif dari permainan ini akan sangat terasa, manakala pemainnya tidak dapat mengendalikan diri. Pada saat seseorang mulai merasa, bahwa permainan ini bukan sekedar untuk dinikmati dalam waktu senggan sebagai aktivitas rekreasional, maka bencana mulai menghadang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar